



Wajah berseri-seri terlihat dari rautwajah pasangan muda Ny. Kalimatus 26 tahun dan Tn.Syaiful 27 tahun. Suami istri yang menikah satu tahun ini baru saja dikarunia seorang bayi mungil yang lahir dengan cara yang tidak lazim yaitu kehamilan diluar kandungan sampai cukup bulan. “ Alhamdulillah pak bayi saya lahir selamat. Bayinya perempuan beratnya 2500 gram. Syukur ibunya juga selamat “, tutur pria yang juga karyawan PLN Sidoarjo pada redaksi . Diceritakannya istrinya sudah dua bulan sebelum operasi mengeluh sakit perut hebat.
“ Saat masuk pertama kali di RS Delta Surya tanggal 23 Maret 2008 ibu Kalimatus dalam kondisi hamil 30 minggu dengan nyeri perut hebat disertai panas tinggi dengan tanda-tanda peritonitis. Anemis dan hipoalbumin “, jelas dr.M.Hud Suhargono, SpOG dokter yang merawat sejak pertama datang sampai saat operasinya. Hasil konsultasi dengan dr.Sunarso, SpB ,MM dokter bedah yang juga menangani penderita. “ Peritonitisnya bukan kasus bedah lebih kearah primer peritonitis “ , kata dokter bedah senior yang juga Ketua Komite Medis RS Delta Surya itu. Setelah dilakukan pemberian antibiotika kombinasi dosis tinggi dengan tranfusi darah dan albumin sampai tiga hari belum ada tanda-tanda perbaikan . Pada hari keempat penderita batuk darah dan dilakukan foto thorak “ Dari foto thoraknya didapatkan TB paru aktif, kemungkinan tanda-tanda peritonitisnya dari infeksi tuberculosisnya “ kata dr Atok Ariawan, SpP, dokter Spesialis paru yang ikut merawat. Setelah diberikan terapi OAT kondisi ibu kalimatus secara drastis membaik . “ Istri saya saat itu turun panasnya, sakit perutnya banyak berkurang dan mulai mau makan “ ujar Syaiful menceritakan kondisi istrinya saat opname yang pertama dua bulan lalu. “ Bu Kalimatus kami pulangkan setelah kondisinya membaik, dengan dugaan saat itu hamil 30 minggu dengan peritonitis TB yang sudah membaik “ jelas dr. M.Hud Suhargono SpOG.” Penderita kami rencanakan perawatan rawat jalan untuk terapi TB dan kehamilannya. kami rawat seaterm mungkin dan kami rencanakan primer Sectio Caesaria mengingat dari USG bagian radiologi didapatkan placenta previa dengan kecurigaan Myoma Uteri di dinding anterior”.
“ Saat dirawat dirumah nggak ada masalah istri saya makannya lumayan , obat-obat sakit paru-parunya tetap diminum, saya tetap kontak dengan dokter-dokter yang merawat dan mereka mau dikonsuli walaupun lewat HP , tetapi pada minggu terakhir sakit perutnya tambah berat dan akhirnya dokter kandungannya memutuskan operasi walaupun baru menginjak 36 minngu :, kata Syaiful. Operasi dilakukan tanggal 24 April 2008 “ Kami putuskan terminasi kehamilannya setelah dari USG terakhir berat bayinya cukup. Kami lakukan operasi dengan persiapan ekstra mengingat kondisi ibunya sebelumnya. Kami lakukan irisan midline mengingat penyulit yang mungkin timbul. Pada saat operasi ternyata kami dapatkan uterus bentuk dan besar normal dengan tuba dan ovarium kanan kiri normal ada masa kistik besar berisi janin yang kami telusuri muncul dari parametrium kiri dengan sedikit perlengketan omentum , kami perluas irisan dan masa itu benar-benar terpisah dari organ abdomen lain, akhirnya kami lahirkan bayi dengan mengiris masa kistik itu pada bagian yang minimal vaskularisasinya. Ya Alhamdulillah Bayinya lahir selamat, placenta kami ekspolrasi tidak ada yang menempel pada organ abdomen, benar-benar terpisah dan insersinya ya di bagian bawah masa kisitik itu, sepertinya mendapatkan vaskularisasi dari pembuluh darah disekitar ovarium kiri. Akhirnya masa kistik itu kami potong jahit dan syukur perdarahannya minimal , dalam dunia kedokteran disebut Intraligament pregnancy“, jelas dr. Hud. “ Kasus yang sangat jarang saya temui “ , kata dr.Sunaryadi SpOG dokter obgyn senior yang sempat dikonsuli selama operasi. Menurut literature Intraligament pregnancy adalah suatu kehamilan di luar rahim ( Ectopic pregnancy ) yang sangat langka apalagi dapat bertahan sampai usia kehamilan aterm dan bayinya bertahan hidup. Setelah dirawat dua minggu kondisi Bu Kalimatus dan bayinya yang diberi nama Sheikha Aqila Maheswani membaik dan dapat pulang kerumah. “ Seperti mukzizat dari Allah SWT, saya banyak mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada RS Delta Surya atas perawatan istri saya “
“ Saat masuk pertama kali di RS Delta Surya tanggal 23 Maret 2008 ibu Kalimatus dalam kondisi hamil 30 minggu dengan nyeri perut hebat disertai panas tinggi dengan tanda-tanda peritonitis. Anemis dan hipoalbumin “, jelas dr.M.Hud Suhargono, SpOG dokter yang merawat sejak pertama datang sampai saat operasinya. Hasil konsultasi dengan dr.Sunarso, SpB ,MM dokter bedah yang juga menangani penderita. “ Peritonitisnya bukan kasus bedah lebih kearah primer peritonitis “ , kata dokter bedah senior yang juga Ketua Komite Medis RS Delta Surya itu. Setelah dilakukan pemberian antibiotika kombinasi dosis tinggi dengan tranfusi darah dan albumin sampai tiga hari belum ada tanda-tanda perbaikan . Pada hari keempat penderita batuk darah dan dilakukan foto thorak “ Dari foto thoraknya didapatkan TB paru aktif, kemungkinan tanda-tanda peritonitisnya dari infeksi tuberculosisnya “ kata dr Atok Ariawan, SpP, dokter Spesialis paru yang ikut merawat. Setelah diberikan terapi OAT kondisi ibu kalimatus secara drastis membaik . “ Istri saya saat itu turun panasnya, sakit perutnya banyak berkurang dan mulai mau makan “ ujar Syaiful menceritakan kondisi istrinya saat opname yang pertama dua bulan lalu. “ Bu Kalimatus kami pulangkan setelah kondisinya membaik, dengan dugaan saat itu hamil 30 minggu dengan peritonitis TB yang sudah membaik “ jelas dr. M.Hud Suhargono SpOG.” Penderita kami rencanakan perawatan rawat jalan untuk terapi TB dan kehamilannya. kami rawat seaterm mungkin dan kami rencanakan primer Sectio Caesaria mengingat dari USG bagian radiologi didapatkan placenta previa dengan kecurigaan Myoma Uteri di dinding anterior”.
“ Saat dirawat dirumah nggak ada masalah istri saya makannya lumayan , obat-obat sakit paru-parunya tetap diminum, saya tetap kontak dengan dokter-dokter yang merawat dan mereka mau dikonsuli walaupun lewat HP , tetapi pada minggu terakhir sakit perutnya tambah berat dan akhirnya dokter kandungannya memutuskan operasi walaupun baru menginjak 36 minngu :, kata Syaiful. Operasi dilakukan tanggal 24 April 2008 “ Kami putuskan terminasi kehamilannya setelah dari USG terakhir berat bayinya cukup. Kami lakukan operasi dengan persiapan ekstra mengingat kondisi ibunya sebelumnya. Kami lakukan irisan midline mengingat penyulit yang mungkin timbul. Pada saat operasi ternyata kami dapatkan uterus bentuk dan besar normal dengan tuba dan ovarium kanan kiri normal ada masa kistik besar berisi janin yang kami telusuri muncul dari parametrium kiri dengan sedikit perlengketan omentum , kami perluas irisan dan masa itu benar-benar terpisah dari organ abdomen lain, akhirnya kami lahirkan bayi dengan mengiris masa kistik itu pada bagian yang minimal vaskularisasinya. Ya Alhamdulillah Bayinya lahir selamat, placenta kami ekspolrasi tidak ada yang menempel pada organ abdomen, benar-benar terpisah dan insersinya ya di bagian bawah masa kisitik itu, sepertinya mendapatkan vaskularisasi dari pembuluh darah disekitar ovarium kiri. Akhirnya masa kistik itu kami potong jahit dan syukur perdarahannya minimal , dalam dunia kedokteran disebut Intraligament pregnancy“, jelas dr. Hud. “ Kasus yang sangat jarang saya temui “ , kata dr.Sunaryadi SpOG dokter obgyn senior yang sempat dikonsuli selama operasi. Menurut literature Intraligament pregnancy adalah suatu kehamilan di luar rahim ( Ectopic pregnancy ) yang sangat langka apalagi dapat bertahan sampai usia kehamilan aterm dan bayinya bertahan hidup. Setelah dirawat dua minggu kondisi Bu Kalimatus dan bayinya yang diberi nama Sheikha Aqila Maheswani membaik dan dapat pulang kerumah. “ Seperti mukzizat dari Allah SWT, saya banyak mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada RS Delta Surya atas perawatan istri saya “